filsafat pendidikan 4



Pembelajaran Filsafat Pendidikan yang di ampu oleh pak Aniq yang di laksanakan pada hari selasa jam 16:20 yang bertempat di GU 408. Beliau membahas tentang “Mengatur Pikiran “.
1.       Tetep Antep, Mantep
2.       Momong, Among, Ngemong.
3.       Kendel,Ngandel, Bandel, Kandel.
4.       Nang, Ning , Nung, Neng.
Bandel yang artinya tidak mudah lemah, tidak lekas rapuhmentalnya.
Kesadaran pendidikan itu harus meraih citra rasa , tetepantep mantep. Orang yang memiliki ketetapan yang kuat  tidak mudah dilemahkan , sehingga mantep berkualitas pada kualitas hasil akhirnya.
Jika kita menengak kesadaran ,di beri pendidikan supaya cepat dewasa . ada beberapa hal scara psikologis usia remaja , yaitu :
1.       Kemanjaan
2.       Rapuh mental : contoh di getak nangis.
Jaman sekarang  kalau di sekolah SD kita di jewer langsung bilang ke orang tua nya, dan orang tuanya langsung kesekolah, katanya melanggar HAM.  beda dengan sekolah jaman dulu, kalau  jaman dulu kita sekolah melakukan kesalahan kita di jewer langsung bilang sama orang tua malah  tambah di marahi.
HAM adalah produk ateis ( tidak percaya tuhan ) . upaya dalam melihat potensidiri munculnya potensi diri. Contohnya LGBT. Mereka bertindak karena ada potensi. Alasannya adalah HAM. Terlalu menuhankan diri sendiri.
Pemikiran harus di dewasakan maka berfikir mandiiri. Tidak bergantung orang lain. Mandiri itu apa? Mandiri adalah otoriter dalam diri sendiri.
Selanjutnya pak Aniq memberi tugas mencari karakteristik kecenderungan anak di tahun 80’an,90,an,2000’an. Dan ttahun milenial.
Karakteristik kecenderungan anak :
1.      Anak tahun 80’an : Generasi ini lahir pada tahun-tahun awal dari penggunaan PC (personal computer), video games, tv kabel, dan internet.Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Jane Deverson, sebagian dari generasi ini memiliki tingkah laku negatif seperti tidak hormat pada orang tua, mulai mengenal musik punk, dan mencoba menggunakan ganja.Gen X rata-rata masuk dunia kerja era 1990-an, saat terjadi berbagai perubahan besar di bidang ekonomi, kemasyarakatan, kebudayaan dan transformasi dunia industri.Watak Gen X sebagian di antaranya mencari aman. Tingkat stress memang tinggi tetapi lebih disebabkan karena kesibukan kerja. Banyak dari Gen X yang menunda perkawinan hingga 35-40 tahun.Gen X memiliki kecenderungan untuk mandiri dalam berpikir, jika tidak mampu mandiri secara ekonomi, yang menyebabkan mereka kurang konkret dalam beraksi.
2.      Anak tahun 90’an : Dikenal dengan sebutan generasi millenial atau milenium. Generasi ini banyak menggunakan teknologi komunikasi instan seperti email, SMS, instan messaging dan media sosial seperti facebook-twitter. Mereka juga suka main game online.Gen Y berusia 21 hingga 29 tahun. Mereka mendapatkan pandangan hidup yang berbeda dari Gen X. Mereka sudah berinteraksi dengan teknologi sejak lahir.Orang tua mulai mengajarkan keberanian untuk berbicara, mendapatkan pergaulan di luar lingkungan pribadi melalui saluran internet.Generasi ini dalam ruang pekerjaan memiliki pola yang berbeda dengan generasi X. mereka lebih fleksibel.Tidak melulu mengejar harta, tapi Gen Y lebih mengejar kebersamaan, solidaritas, kebahagiaan bersama dan yang terpenting eksistensi diri mereka dihargai secara sosial.Dalam dunia industri Gen Y harus diperlakukan berbeda dengan generasi “profesional’ karena mereka telah terbiasa hidup dengan pola kekinian.
3.      Anak tahun 2000 : Disebut juga iGeneration, generasi net atau generasi internet. Mereka memiliki kesamaan dengan generasi Y namun, mereka mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu.Contohnya, bermain twitter dengan ponsel, browsing dengan PC, dan mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya.Sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka.
4.       Milenial : Karakteristik Milenial berbeda-beda berdasarkan wilayah dan kondisi sosial-ekonomi. Namun, generasi ini umumnya ditandai oleh peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media, dan teknologi digital. Di sebagian besar belahan dunia, pengaruh mereka ditandai dengan peningkatan liberalisasi politik dan ekonomi; meskipun pengaruhnya masih diperdebatkan. Masa Resesi besar (The Great Recession) memiliki dampak yang besar pada generasi ini yang mengakibatkan tingkat pengangguran yang tinggi di kalangan anak muda, dan menimbulkan spekulasi tentang kemungkinan krisis sosial-ekonomi jangka panjang yang merusak generasi ini.

Komentar

Postingan Populer